Senin, 01 November 2010

Ketika Cinta Tersandung Batu Kali

Gue lagi buka-buka FB dan melihat seorang teman gue (mantannya sahabat gue) nge-tag gue dengan notes kenangannya bersama si mantan (baca: si sahabat gue). Pertama yang ada di pikiran gue: Apaan sih ni orang kok gue di tag segala. Tapi selang beberapa detik kemudian gue tersadar, gue juga pernah begitu!

Ketika kamu sangat menyukai, menyayangi, dan mencintai seseorang, satu hal yg kamu pikirkan hanya dia. Dia, dia, dia. Cita-cita terbesar kamu adalah hidup untuk dia, selalu bersama dia seperti pada kisah drama romantis hollywood

Tapi karena suatu sebab, ternyata dia berubah. Semua mimpi dan harapan hancur seketika. Rasanya seperti mengambang di luar angkasa, sepi, gelap, sesak. Dan kemudian pikiran kamu bereaksi dengan sendirinya, nggak peduli orang bilang apa yang penting 'batu' di dalam dada itu harus dikeluarkan. Yeah, saudara-saudara, let's call it with GALAU.

Galau, seperti si teman gue itu
Seperti orang pacaran yang lagi berantem
Seperti gue, nyaris satu tahun yang lalu.

Si mantannya sahabat gue (sekarang disingkat SMS) pernah ngirim sms ke gue yg isinya menuntut klarifikasi atas sikap si sahabat gue (mari kita sebut SSG). Mungkin karena gue sering bareng sama SSG, maka si SMS menghubungi gue dan kemudian menumpahkan setengah kekesalannya ke gue.

Lalu gue ingat,

Kurang lebih setahun yang lalu, di kelas Pengantar Ilmu Komunikasi jam setengah 2 siang, pikiran gue kacau. Semua nggak jelas, yang gue mau cuma keluar kelas, beli pulsa yang banyak, nelfon 'dia' di kamar mandi sambil nangis. Saat itu perasaan gue seakan-akan 'gue nggak akan bisa hidup besok.' kalau dipikir-pikir, ini norak abis. Tapi itu beneran sakit. Yang gue lakukan sampai kosan yaitu langsung online FB nyari temen-temennya 'dia' sambil mencecar mereka dengan berbagai pertanyaan, persis yang dilakukan SMS. Bahkan gue juga bilang sama temennya si 'dia' : gue tuh sayang banget sama dia bla blabla.... Ini tengsin abiss

Gue juga pernah nulis notes di FB (ini parah bgt sebenarnya), persis seperti yang dilakukan SMS, bahkan lebih parah isinya! Ini benar-benar bukti kegalauan gue udah sampai puncak dan gue udah nggak mikir lagi. Biar aja orang ngetawain yang penting gue lega (tapi akhirnya gue hapus :p ).

Satu lagi, gue memperhatikan beberapa update (FB dan twitter) nya SMS dan isinya pasti tentang si SSG, baik tersirat maupun tersurat. Hey, gue juga pernah loh, update tiap 2 menit, isinya tulisan-tulisan yang menyindir, trus ganti lagi ke ungkapan-ungkapan cinta, aaaaaaaa gue malu sendiri ngingetnya!

Dan gue juga nangis dimana-mana, 3 hari berturut-turut. Di kampus, di mushola, di kosan, di WC, di kelas, dimanapun gue inget (??). Ketika kamu lagi galau, semua orang berubah jadi buku diary dan kamu akan merasa masalah kamulah yang paling berat, dan kamu ingin mendoktrin orang-orang dengan cerita kamu yang menyedihkan itu.

Menurut gue, galau itu bukan suatu aib, semua orang boleh galau, bahkan ketika banyak orang menyebut kamu alay (yg sampai skr msh belum jelas kriterianya). Galau itu legal, asalkan jangan berlebihan dan pada tempat yang tepat. Karena ketika nantinya kamu sudah bisa move on dari masalah itu kamu akan menjadi lebih dewasa dari sebelumnya. Trust me!

Tapi gue akui, memperjuangkan seseorang itu nggak ada ruginya. Bagi gue, memperjuangkan 'dia' merupakan sesuatu yang nggak pernah gue sesali. Kita nggak akan tau sebelum dicoba kan? dan ternyata gue berhasil mempertahankan semuanya

Apakah kamu tega mengejek seorang teman yang sedang galau dengan percintaannya?
Gimana kalau suatu saat kamu yang ada di posisi dia, merasakan sakitnya, dengan orang-orang lain mengejek semua keluh kesah kamu dan kamu nggak tau harus kemana?

Semua orang pasti pernah merasakan GALAU

Untuk kamu yang sedang bingung dengan perasaanmu, may you find your way

Untuk kamu yang menertawakan penderitaan orang-orang galau, may you know its really hurt, I swear

Hidup galauers~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar